Kegiatan Workshop Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan (KARHUTLA) dan Membentukan Regu Siaga Api (RSA) di dusun lantungan dan Dusun Rangan Seha Desa Galinggang Kecamatan Kamipang Kabupaten Katingan Provinsi Kalimantan Tengah merupakan langka pemerintah desa dan semua stakeholder yang ada untuk mencegagahan kebakaran hutan dan lahan (KARHUTLA) di wilayah desa Galinggang

Kegiatan ini difasilitasi Oleh PT. Rimba Makmur Utama (RMU) Zona Kamipang, hadir dalam kegiatan ini Anggota Kapolsek Tasik Payawan dan Kamipang, Anggota Koramil 1019-02 Kamipang Tasik Payawan, Perwakilan PT. Persada Agro Kencana (PEAK), PT. Rimba Makmur Utama (RMU), BPD Desa Galinggang, Mantir adat Desa Galinggang, Ketua LPHD Himba Panatau Lewu, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Warga Dusun Lantungan dan Dusun Rangan Seha. Kegiatan ini dilasanakan selama 2 Hari dari tanggal 30 s/d 31 Mei 2024. dalam sambutannya kepala desa galinggang (SARKAWI) menyampaikan :

Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa kebakaran hutan masih sering terjadi setiap tahunnya, terutama pada musim kemarau, yang dapat mengakibatkan rusaknya fungsi hutandan manfaat sumber daya alam hutan dilihat dari berbagai aspek : aspek ekologi,lingkungan, estetika, ekonomi, politik, kesehatan, transportasi (darat, laut, sungai,danau, udara), pencemaran dan lain sebagainya.

Kejadian kebakaran lahan tidak mengenal batasan. Hutan lindung, cagar biosfer, hutan tanaman industri, perkebunan perusahaan baik itu milik swasta maupun pemerintah. Begitu pula perkebunan masyarakat, juga dapat mengalami kejadian karhutla.

Hal ini menunjukkan bahwa penyelesaian karhutla, tidak bisa dilakukan secara parsial masing-masing pihak. Namun perlu adanya kerjasama yang baik antara seluruh stakeholder. Kita tidak perlu saling menyalahkan, tapi kita berupaya memberikan kontribusi yang maksimal. Karena tindakan saling menyalahkan, tak akan pernah menyelesaikan masalah. Sebaliknya malahmembuat masalah baru. Hal itu tentu tidak kita inginkan dan tidak boleh terjadi.

Karhutla bisa terjadi karena gesekan dahan pohon yang mengering pada musim kemarau. Juga bisa disebabkan ulah manusia. Namun pada umumnya terjadinya karhutla, karena hutan sengaja dibakar untuk membuka lahan pertanian, atau membuang puntung rokok maupun membiarkan api pembakaran yang masih menyala.

Banyak kerugiaan akibat karhutla yaitu: transportasi menjadi terganggu, jarak pandang pendek, udara pun ikut tercemar selain itu pernapasan pun menjadi terganggu. Karena itu harus dicegah dan ditanggulangi sedini mungkin. Dan hal itu menjadi tanggungjawab kita semua.

Peserta workshop, hadirin yang berbahagia, untuk mengantisipasi dan mencegah serta penanggulangan karhutla, memang membutuhkan koordinasi yang lebih intensif, seluruh pemangku kepentingan di desa, agar meningkatkan koordinasi dan komunikasi yang telah terbangun baik selama ini.

Terlebih-lebih ketika sudah terjadi bencana karhutla. Baik pemerintah, aparat maupun swasta harus saling bahu membahu. Langkah ini penting agar bencana karhutla tersebut, tidak menjadi bencana kabut asap yang merugikan semua pihak.

Peserta workshop, hadirin yang berbahagia, sebelum mengakhiri sambutan ini, kami minta kepada seluruh petugas masyarakat peduli api, tim reaksi cepat dari perusahaan, agar tetap siaga dan memastikan peralatan sudah siap siaga setiap saat.

Hari ini workshop di mulai,

Tanda siap berjaga-jaga,

Jangan sampai ada karhutla,

Harus menjadi tekad bersama.

Kalau hujan tentulah basah

waktu kemarau kering semua

mengapa karhutla harus dicegah

karena yang rugi tentulah kita

Dengan mengucap bismillah

Acara workshop pencegahan karhutla dan pembentukan rsa resmi saya buka

Demikianlah beberapa hal yang dapat kami sampaikan dalam kesempatan yang berbahagia ini.

Semoga allah swt., tuhan yang maha esa, senantiasa melimpahkan taufik dan hidayahnya kepada kita semua.

Aamiin ya rabbal ‘alamiin. Terima kasih atas perhatiannya,

Mohon maaf atas segala kekurangannya.

Wabillahitaufik wal-hidayah, wassalamualikum. Wr. Wb