Invalid Date
Dilihat 848 kali
Galinggang, 28 Mei 2025 – Di tengah arus modernisasi dan perkembangan budaya global, masyarakat Desa Galinggang tetap mempertahankan salah satu tradisi leluhur mereka yang sarat nilai religius dan sosial, yaitu Hadrah Soniman. Tradisi ini bukan sekadar pertunjukan seni, melainkan juga bentuk syiar Islam serta simbol kekompakan dan kearifan lokal.
Hadrah Soniman adalah seni musik religi yang menggabungkan tabuhan rebana, lantunan shalawat, serta gerakan yang khas, dipadukan dengan nilai-nilai sufistik yang kental. Biasanya ditampilkan dalam acara-acara keagamaan seperti Maulid Nabi, peringatan Isra Mikraj, Acara Kawinan, Penyambutan Tamu hingga ritual selamatan desa.
Menurut tokoh masyarakat setempat Sahrudin, Hadrah Soniman telah ada sejak puluhan tahun silam dan diwariskan secara turun-temurun. Hadrah ini bukan cuma hiburan, tapi media untuk menanamkan nilai-nilai keislaman dan kebersamaan,” ujarnya.
Kelompok Hadrah Soniman di Galinggang terdiri dari para pemuda yang rutin berlatih. Mereka mengenakan pakaian tradisional saat tampil: sarung, baju koko, dan ikat kepala, menambah nuansa sakral dalam setiap penampilan mereka.
Kepala Desa Galinggang, menyatakan bahwa pemerintah desa mendukung penuh pelestarian budaya ini. Harapan kami, generasi muda semakin bangga terhadap warisan budaya lokal.”
Namun, di balik semangat pelestarian itu, ada tantangan besar. Banyak generasi muda yang lebih tertarik pada budaya populer. Oleh karena itu, para sesepuh kini mulai mengemas Hadrah Soniman dengan pendekatan yang lebih modern, tanpa menghilangkan nilai tradisionalnya.
Dengan semangat gotong royong dan rasa cinta pada budaya, masyarakat Galinggang terus menjaga Hadrah Soniman agar tetap hidup dan relevan. Bagi mereka, Hadrah bukan sekadar tradisi, tapi identitas dan jati diri desa yang patut dibanggakan.
Bagikan:
Desa Galinggang
Kecamatan Kamipang
Kabupaten Katingan
Provinsi Kalimantan Tengah
© 2025 Powered by PT Digital Desa Indonesia
Pengaduan
0
Kunjungan
Hari Ini