Sejak masa kolonial Belanda, masyarakat Kalimantan telah menggunakan perahu sebagai alat transportasi sungai. Pada awal abad ke-20, mesin diesel kecil mulai dipasang pada perahu kayu, menjadikannya lebih efisien dan dikenal dengan nama kelotok. Kelotok kini tidak hanya digunakan untuk angkutan penumpang, tetapi juga untuk mengangkut barang dagangan dan hasil bumi, mendukung perekonomian masyarakat pedalaman

Kelotok atau ces adalah perahu kayu bermesin diesel yang menjadi tulang punggung transportasi sungai di Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah. Dengan sungai-sungai besar seperti Katingan dan Hantipan yang membelah wilayah ini, kelotok berfungsi sebagai sarana vital bagi mobilitas masyarakat, terutama di daerah-daerah yang belum terjangkau infrastruktur jalan darat.

Salah satu warga Desa Galinggang Kecamatan Kamipang Kabupaten sebut saja namanya Pa Hendri merupakan tukang/pengrajin pembuat kelotok/ces berbahan kayu local, beliau sejak lama Sudah menekuni kerjaan ini, walau demikian tantangan dalam pembuatan ini sangat lah banyak terutama dalam hal pemasaran dan persaingan dengan hadirnya bahan dari pabrikasi contohnya seperti bahan fiber sehingga daya tarik masyrakat mulai beralih ke Bahan tersebut.

untuk Varian kelotok/ces yang dibuat beliau bermacam model sesuai Dungan keinginan konsumen saja dan Harga juga bervariasi tergantung model, Bahan serta besarnya.

Harapan beliau pemerintah bisa hadir untuk melakukan pelatihan bagi kami untuk pembuatan kelotok/ces dalam bentuk fiber serta bantuan peralatan pertukangan